وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب

وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا

 وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا

كَمْ مِنْ سَقِيْمٍ بِهَذَا الْوَقْتِ نَالَ الشِّفَا

 وَكَمْ بِهِ اِتَّصَلْ مِنْ عَبْدٍ بِالْمُصْطَفَى

وَقَابَلَتْهُ الْمَوِاهِبْ ظَاهِرًا وَالْخَفَا

 وَنَازَلَتْهُ لَطَائِفْ خَيْرِ مَنْ لَطَفَا

عَنِ الْمَسَاوِي وَكُلِّ الذَّنْبِ فَضْلاً عَفَى

 وَبَارِقِ الْفَضْلِ وَاْلإِ حْسَانِ لُهْ رَفْرَفَا

وَحَسْبُهُ جُوْدُ مَوْلاَنَا الْعَلِي وَكَفَى

 وَهَاهُنَا الْقَوْلَ يَا أهْلَ الْفَهُمْ قَدْ وَقَفَا

مَنْ ذَايُعَبِّرْ عَنِ الْغَوْثِ إِذَا وَكَفَا

 ياَرَبِّ زِدْنَا عَطَايَا يَارَبِّ زِدْ تُحَفَا

وَاعْطِفْ عَلَيْنَا فَإِنَّكَ خَيْرَ مَنْ عَطَفَا

 وَاعْلِي لَنَا فِي رِحَابِ الْعِزّ ِبِكْ غُرَفَا

وَصَلِّ دَأْبًا عَلَى أحْمَدُ وَالِهَ الشُّرَفَا وَالصَّحْبِ أَهْلِ الْهُدَى وَمَنْ بِهِمْ إِقْتَفَا

وَالْحَمْدُ اللهِ رَبِّي حَسْبُنَا وَكَفَى

Sebuah Perkenalan.

Layaknya ketika berada dalam kehidupan sehari-hari, bertetangga. Kita tidak dengan sengaja menghadirkannya karena ini adalah lingkungan yang terbentuk secara alami. Dia ada dalam keseharian namun, kita tidak mengenalnya karena mungkin bertahun-tahun yang mampu di lakukan adalah hanya mengangguk kepada orang itu ketika suatu waktu bertemu.

Namun suatu hari, sebuah sapaan terbit dari lisan. berbalas ucapan lembut, dan kemudian menjadi sebuah kesempatan untuk bisa duduk bersama berbicara banyak hal. mengetahui pandangannya, cara berpikirnya, sehingga tidak menyukai apa yg disukainya, dan menyukai apa yang tidak disukainya.

Kita tidak pernah mendapatkan gambaran apapun tentangnya selama ini, namun setelah semakin mengenalnya, segala sikap terbentuk. Sampai suatu hari, ketika wajah orang itu tampil, tidak sekedar anggukan dan salam, lebih dari jabat tangan.
Sebuah ke akraban karena kita sudah mengenalnya.

Demikian lah layaknya kita, ada berbagai hal yang ada dan hadir dalam hidup kita. bagaimana kita menentukan apa yang baik dan buruk, yang benar dan yang salah, yang kita sukai dan tidak kita sukai dengan cara apa?
Penilaian orang? pandangan dari satu sisi? prasangka?

Menilai sesuatu yang tidak kita kenali.
Dan menjadikannya asing dengan tidak mengenalinya.

لو كان بيننا الحبيب

YA ALLAH SUNGGUH KAMI TELAH LALAI DAN BERDOSA,
NAMUN TETAP KAMI MEMOHONKAN AMPUNANMU. ENGKAU YANG MAHA PENGASIH.
KEMURAHAN MU, DAN DIBEBASKAN DARI NERAKAMU.
KAMI MENGHARAPKAN SYURGA-MU BERSAMA DENGAN SEORANG PENGHULU MANUSIA.
KAMI MEMOMOHON, KAMI BERSUNGGUH SUNGGUH MEMOHON KEPADA-MU DARI HATI YANG TERDALAM.

Engkaulah kekasih Rabb mu Ya Rasulullah SAW.
Bila engkau berada di sisi kami saat ini.
Maka sirnalah sudah segala derita yang menjerat.
Terasa dekat hingga tercium keharuman akhlaq mu.
Perasaan rindu yang meronta-ronta dalam hati untuk berada bersama kekasih-MU.

Berada dekat mu ya Rasulullah SAW, diri ini pun menjadi tenteram.
Berharap dalam segala do'a kepada ALLAH SWT yang senantiasa diperkenankan karena mu.
kemuliaan cahaya mu ya Rasulullah tak akan pernah sirna.
perkenankanlah ku bertemu dengan kekasih-MU wahai Rabb yang Maha memperkenankan do'a.

Cahayamu memancar luas hidayah, kasih sayang dari Sang Maha Pemberi hidayah.
Ucapanmu bagaikan aliran sungai, segar menyuburkan hati.
Kutebus diriku dengan kecintaan padamu ya Rasulullah.
Muhammad SAW yang mulia nan terasing.
Dekat jiwamu, ahlaqku mengharum kembali. Wahai rahmat bagi seluruh alam.

Wahai kekasih Ya Muhammad, Tabib pengobat hati ku yang di dera rindu.
Yang ku puja selalu, segala keutamaan ada pada mu. ALLAH SWT bersholawat kepada mu ...

عبد الرحمن محمد -- لو كان بيننا الحبيب
----------------------------------------­--
يا ربي قد غفلنا وكلنا طمع
في عفو وفي كرم وفي اعتاق
وجنة مع سيد البشر
ندعوك... ندعوك ربي من الأعماق

لو كان بيننا الحبيب # لدنا القاصي والقريب
من طيبة قبل المغيب # طالباً قرب الحبيب

بقربه النفس تطيب # وتدعوا الله فيجيب
أنوار طه لا تغيب # بلغنا لقاه يا مجيب

هداك الكون الرحيب # رحمة الهادي القريب
حديثك النهر العذيب # جوارك الغصن الرطيب
فدتك روحي يا حبيب # محمد مكرم الغريب
بقربك الروح تطيب # يا رحمة للعالمين

يا حبيبي يا محمد # يا طبيبي يا ممجد
أنت ذوالفضل المؤيد # جل من صلى عليك

Catat!

Kalau istilah zaman sekarang sering di bilang ngaji kuping, artinya duduk manis dalam majelis dan
mendengarkan apa yang di sampaikan. Mungkin karena memang tidak terbiasa dalam mengembangkan sesuatu. akhirnya tidak ada yang dilakukan selain mendengar dengan baik.

Mendengar saja bukanlah hal yang remeh, inilah salah satu indera anugerah ALLAH SWT, dalam rangka memberikan kemampuan kepada manusia untuk berbayan.

Lantas apa yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas dari apa yg sudah kita dengar?
cobalah mencatat. Selama mendengar kita mencerna banyak hal, dan dengan kemampuan proses pahami ulang dan coba sarikan kembali menjadi sebuah catatan.



Mendengar membuat kita tahu, namun belum tentu membuat kita mengerti, dan dalam pengertian kita mungkin masih jauh dari pemahaman, tanpa pemahaman maka tak ada amal.

"... Berapa banyak orang yang disampaikan, lebih memahami daripada orang yang menyampaikan,
berapa banyak orang yang membawa pemahaman tetapi tidak paham, ... " ( shahih ibnu hibban hadits no .64 )
( riwayat tentang pencatatan hadits )

Seorang guru masih berpesan kepada saya, cobalah menulis, bilakah suatu hari tulisan itu memberikan inspirasi kepada seseorang.