Rabu, 22 Mei 2013

I Save You To Save Myself

Kemarin siang saya berbincang dengan beberapa sahabat yang saya sayangi. Yang diperbincangkan sebenarnya cukup ringan ... kira-kira hanya seputar kegiatan sehari-hari yang bisa kita lakukan untuk memberi efek baik bagi umat.

Saya sendiri dan beberapa sahabat saya, sebelum ada di titik untuk memperjuangkan keislaman dalam diri. ada di posisi yang di ibaratkan masih dalam masa jahiliyah. Dan ketika saat ini bersama-sama, dalam kondisi untuk meraih hidayah ALLAH SWT, masing-masing memiliki turn over point. Titik dimana diri ini menemukan jalan kembali.
Kalaulah kita mau mencermati, kisah-kisah turn over point yang kemudian menjadi entry point kepada hidayah ALLAH SWT, bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang lain.

ALLAH SWT membuat proses dalam diri setiap mahluk ciptaannya. Untuk apa proses itu? Tak lain sebagai bukti kebesaran-NYA.Tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam menumbuhkan kesadaran kita dalam menghamba dan bergantung sepenuhnya kepada ALLAH SWT.

Menyadari bahwa ada faktor dimana diri ini menjadi sesuatu, adalah tak lepas dari pengaruh lingkungan. Maka, ketika saya dan sahabat-sahabat saya sedang berproses menuju yg haq. Saya dan sahabat-sahabat saya tidak kemudian melepas lingkungan yang ada. Namun mencoba untuk membentuk lingkungan yang mendukung proses yang berlangsung. Hal-hal kecil yang sederhana untuk sebuah perbaikan.
Bahkan sebenarnya masih banyak, teman-teman yang lain yang di umpamakan tetap bercahaya di kelamnya gelap malam ...
Tak lain karena mencoba berproses walau dalam kondisi yang membebani ...

Disela-sela perbincangan itu tersebutlah kalimat "I Save YOU to Save MYSELF" ... Aku menyelamatkanmu untuk menyelamatkanku ...
Ketika Rasulullah SAW menyampaikan bahwa melihat agama seseorang adalah dengan melihat agama sahabatnya ...
Ini yang menjadi renungan ...
walau ide ini bukan lah baru, inilah statement Islam yang Rahmatan Lil 'alamin.

Mengapa tidak tergerak kita untuk mengajak orang di sekitar kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar